Manfaat Daun Ketumbar

Bagi penikmat makanan Thailand atau Vietnam, tentu sering menikmati rasa dan aroma keras dari daun ketumbar. Pertama kali saya mengenal dan mencicipi daun ketumbar adalah saat saya menikmati makanan Thailand pertama kali dan langsung jatuh cinta. Sebenarnya, diluar Thailand, Vietnam, dan India negara yang penduduknya sering menikmatinya, sebagian besar orang kalau tidak sangat menyukainya adalah sebaliknya alias sangat membencinya karena saya baru tahu beberapa hari lalu kalau ada gerakan “Saya benci daun ketumbar’ atau ‘I hate Cilantro” di facebook. Lucu dan nyata (nasibnya seperti buah duren).

Selain menikmati daun ini saat disajikan di restoran, saya juga menikmatinya melalui masakan-masakan yang saya buat di rumah. Termasuk membuatnya menjadi ‘kerupuk oatmeal’ panggang. Daun ketumbar yang bentuknya seperti daun seledri, selain bahan makanan yang dimasak, juga bisa dimakan mentah seperti daun seledri (meski daun ini sebenarnya masih satu keluarga dengan wortel). Anda bisa menambahkan di sup, salad, roti toast, dan tentunya makanan-makanan yang dipanggang.

Sebagai penggemar berat daun ketumbar, saya mencari tahu khasiat daun ini melalui google (dan saya juga memiliki beberapa buku tentang tanaman berkhasiat karangan Prof. Hembing sebagai referensi) dam terlepas dari suka atau tidak suka sebagian orang terhadap daun yang beroma keras ini, selain memberikan cita dan aroma khas, daun ketumbarnya memiliki beberapa khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh kita seperti berikut:

• Pencuci darah (blood cleanser) – membersihkan darah dari racun-racun yang mengandung metal seperti merkuri.
• Membantu pencernaan dan perut kembung
• Mengurangi gejala arthritis
• Infeksi saluran kencing
• Mencegah atau menghilangkan muntah-muntah
• Menurunkan kadar gula
• Menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL
• Mengandung serat (fiber)
• Mengandung zat besi
• Mengandung zat magnesium

Sumber: Kompasiana